Semangkuk Bakso


 SEMANGKUK BAKSO



Liea Fadli, 7A


Ku tunggu hingga airnya hilang panas
Sesekali ku coba kulit tanganku menyentuh
menyentuh tempat bola-bola penuh kuah diletakkan
Oh, masih panas, belum waktunya


Nampaknya, binatang kecil seperti tali di perutku sedang tawuran
Mungkin sudah turun hujan dari mulut mereka
Aku juga, sudah membuat peta di sekitar rahang

Ah, tak tahan... Ah, tak kuat...
Sungguh.. Sungguh..

Ku ambil sesendok penuh kuah
Sesendok saja, sepertinya tak apa
Ku lenyapkan seketika, uh, nikmat...
Tapi sayang, masih panas

Kini giliran bola-bola itu untuk bertemu lidahku
Tusuk, angkat, mulutku menyambar, hap!
Ku lumat, ku tumbuk dengan gigiku lebih enak, lebih nikmat dari kuahnya
Sedap..

Satu persatu masuk dan hilang
Mereka saling bertemu di perut
Ah, puas…